Pelayanan Anak
(Day Care)
Dulu, orang-orang berpikir bahwa semakin besar orang-orang yang mereka layani, semakin penting pelayanan itu, harus sungguh dipersiapkan dengan baik. Sedangkan pelayanan untuk anak-anak dianggap enteng, tidak usah dipersiapkan khusus, anak-anak toh menerima apa saja yang diberikan kepadanya, beri sebungkus permen sudah senang tidak akan rewel.
Puji Tuhan, semakin hari banyak orang semakin menyadari betapa penting pelayanan kepada anak-anak. Meletakkan dasar — dalam hati anak-anak, mengajarkan mereka prinsip-prinsip tentang Allah yang akan memengaruhi hidup mereka — untuk kekekalan!!. Ini adalah pelayanan “yang sangat besar”, sangat penting. Memerlukan pemikiran dan persiapan yang matang, juga fasilitas/perangkat perlengkapan yang khusus untuk Anak.
Fasilitas khusus ? Ya, fasilitas khusus !! Jika Anda pergi ke sebuah rumah makan bistik yang memiliki pisau-pisau tajam serta piring-piring dan gelas-gelas kaca (kristal), Anda tahu restoran itu tidak membuka pintunya bagi anak-anak. Terlihat jelas melalui cara tempat itu didekorasi — jenis karpet di lantai dan keramik di meja – Memang adalah baik bila Anda meninggalkan anak-anak di rumah dengan seorang pramusiwi daripada membawanya serta ke restoran tersebut.
Pemandangan seperti ini bisa juga terlihat dibanyak gereja. “Tinggalkan anak-anakmu di rumah dengan seorang pramusiwi.” Agar Anda bisa beribadah dengan baik, Atau “Kami akan menyediakan tempat penitipan anak yang menyenangkan, jangan bawa mereka ke dalam ruang ibadah kami yang bagus di mana mereka akan berteriak, menangis, dan muntah di kursi.”
Ups.., cobalah pergi ke restoran Fried Chicken seperti McDonalds dan lihat apa yang mereka lakukan. Waktu Anda berjalan melalui pintu masuk, Anda melihat meja-meja dan kursi-kursi terpasang kuat ke lantai. Gambar-gambar terpasang di dinding dengan warna-warni yang cerah. Mereka memiliki garpu-garpu dan pisau plastik, dan lantai ubinnya bergambar juga, dan di sudut ruang ada alat bermain dari bahan plastik yang aman untuk Anak. Restoran seperti ini pasti membuka pintunya bagi Anak-anak. Apakah GKI Beringin membuka pintunya bagi Anak-anak ?
Gereja-gereja yang membuka pintunya bagi Anak-anak, akan menerima penghargaan yang besar dari Allah. Bila Anda menjangkau mereka yang tidak dapat mengembalikan apa-apa kepada Anda, Allah pemilik ternak di ribuan bukit-bukit (lihat Mazmur 50:10) akan memastikan bahwa kebutuhan Anda dipenuhi. Matius 10:42 berkata bahwa jika Anda memberikan hanya secangkir air dingin kepada salah seorang yang “kecil” ini, Anda akan mendapatkan penghargaan !!
Gereja-gereja yang menempatkan penghargaan atas pelayanan kepada Anak-anak, yang membuat Anak-anak merasa diterima-dicintai, adalah gereja-gereja yang hidup dalam berkat Allah (Markus 10:14-16). Sebaliknya, yang “ membiarkan”, yang “menyesatkan” Anak-anak, lebih baik diikatkan batu kilangan pada lehernya lalu ditenggelamkan ke laut (Matius 18:6). Ingatlah, jangan menganggap rendah seorangpun dari anak-anak kecil (Matius 18:10).
Tempat Penitipan Anak
(Day Care)
Era wanita karier sudah lama dimulai, dan semakin hari kesibukan kerja orangtua semakin meningkat dikarenakan kebutuhan hidup yang makin mahal, terus meningkat. Banyak pasutri muda, harus memilih bekerja di luar rumah untuk memenuhi “kebutuhan”, dan terpaksa harus menitipkan bayi atau Anak-anak mereka di rumah dengan pramusiwi atau seseorang yang dapat dipercaya atau ke Tempat Penitipan Anak.
Umumnya, tidak ada yang lebih aman menitipkan buah hati selain pada nenek-kakek, saudara atau kerabat dekat saat pasutri harus bekerja di luar rumah. Sebab, biasanya dengan orang-orang terdekat, masih ada ikatan bathin dan kedekatan, ini juga membuat anak merasa lebih nyaman. Namun, bagaimana jika pasutri berada dalam situasi yang kurang menguntungkan. Pilihannya hanya babysitter atau day care. Berikut ini plus-minus menitipkan pengasuhan Anak pada babysitter dan day care (Sumber: Ayahbunda Online) :
Babbysitter (Suster, Perawat)
Plus :
- Orang tua dapat menyusun peraturan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sang babysitter, sesuai dengan nilai yang ingin dikembangkan.
- Anak bisa tetap bermain dan bergerak di ruang yang sama dan nyaman, yaitu rumah.
- Anak mendapat perhatian khusus, karena satu babysitter hanya punya konsentrasi penuh pada satu anak saja.
Minus :
- Anak akan tenggelam pada rutinitas yang sama.
- Anak hanya akan berteman dengan babysitter-nya saja. Resiko anak “lengket” dengan babysitter sangat besar.
- Meskipun telah dilatih oleh yayasan, supervisi tidak dilakukan langsung oleh pengelola yayasan terhadap babysitter. Apabila yayasan hanya menjadi penyalur dan tidak memberikan pelatihan ketrampilan mengasuh dan merawat anak, maka standar layanan babysitter tidak terjamin.
Day Care (TPA)
Plus :
- Para staf memiliki dasar pendidikan anak sekaligus ilmu kesehatan anak yang disupervisi langsung oleh pengelola Tempat Penitipan Anak.
- Program di tempat penitipan anak dirancang sesuai perkembangan bayi dan balita. Untuk si balita, lembaga penitipan anak akan menerapkan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
- Anak akan memiliki aktivitas dan alat bermain yang beragam serta ruang bermain (baik di dalam maupun diluar ruang) yang relatif lebih luas bila dibandingkan ruang mereka di rumah sendiri.
- Anak akan berkenalan dengan suasana baru, orang baru dan bertemu/mengenal anak-anak seusianya. Ketrampilan anak untuk beradaptasi terasah sejak dini.
- Oleh karena staf yang bertugas mengurus dan merawat anak tidak hanya satu, maka anak tidak lengket dengan sang pengasuh.
Minus :
- Anak beresiko lebih mudah tertular penyakit dari anak lain.
- Anak harus berbagi perhatian pengasuh dengan anak lainnya. Karena di tempat penitipan anak, pengasuh harus menangani beberapa anak.
Keduanya sama beratnya, sama membingungkannya ? sama-sama juga mahal harganya??. Belum lagi selesai memilih diantara keduanya, Masalah terbesar sudah muncul yakni pada masa sekarang cari pramusiwi (PRT), Suster (babysitter) yang dipercaya & sayang sama anak susahnya bukan main, gajinya pun mahal sekali ?. Makin terasa sulitnya pada saat musim mudik setiap tahunnya. Sekarang memang menjamur Tempat Penitipan Anak, tetapi kebanyakan dikomersilkan- menjadi ajang bisnis dan persaingannya terus meninggi.
Ini menguatirkan para pasutri juga, sebab TPA sangat mungkin tidak bersungguh-sungguh memikirkan anak tetapi lebih pada mencari keuntungan meningkat. Bagi yang anaknya sudah lebih besar, membiarkan anak sendiri di rumah disertai harapan anak menjadi mandiri, semestinya ini lebih beresiko tinggi, lebih meresahkan. Tontonan dan aktivitas Anak di rumah tak dapat dipantau, juga teman yang bermain ke rumah, mungkin juga ada orang “asing” yang masuk rumah, atau bahaya kebakaran di dapur?
Jika mengikutkan Anak les ini dan itu agar tidak sendiri di rumah dengan mempercayakan kegiatan Anak pada supir atau tukang ojek langganan untuk mengantar ke sana ke mari, inipun beresiko tinggi. Tingkat pelecehan Anak terjadi makin tinggi meresahkan. Tetapi mau Resign dari pekerjaan masih harus juga dipikir 2 kali bahkan berulang-ulang kali lagi.
Bagi yang beruntung, ada nenek-kakek yang bersedia dititipi Anak, ini cukup lumayan meskipun pola didik nenek-kakek tentu tidak bisa pas dengan jaman kini apalagi mempersiapkan Anak untuk masa depan yang makin maju, penuh dinamika dan tantangan. Belum lagi adanya kecenderungan hampir setiap nenek-kakek untuk “memanjakan” cucunya. Juga ada nenek-kakek yang bisa saja merasa “berhak” atas cucu yang diasuhnya / dititipkan padanya. Dan pastinya tidak dapat menitipkan Anak dalam jangka waktu lama, mengingat keterbatasan yang dimiliki kaum lansia (lanjut usia). Sungguh kompleks, masalah pelayanan pada Anak di zaman berkembang ini. Pertanyaannya : Bagaimana peran gereja dalam pelayanan terhadap Anak (anggota Baptisan) dengan masalah yang semakin hari semakin kompleks ini ?
TEMPAT PENITIPAN ANAK (Day Care) GKI BERINGIN
Menurut Bisnis jasa Penitipan Anak katanya bisnis ini sangat prospektif. Tercatat ada 19 juta Anak yang belum terlayani fasilitas ini. (data ini diambil dari sumber 6 tahun lalu, mungkin sekarang semakin besar jumlahnya). Dan TPA menjadi perebutan banyak pasutri pada saat: sebelum dan sesudah mudik Lebaran dimana sang ibu belum libur kantor atau sudah harus kembali bekerja.
Kiranya Tuhan memberkati kita (Jemaat GKI Beringin), sehingga GKI Beringin mendapat lahan dan juga SDM yang berbeban pada Pelayanan Anak (Pengasuh yang trampil merawat dan Guru yang mendidik anak dalam kasih, Psikolog dan Dokter Anak Kristen, juga tenaga Rohaniwan/ Pendeta untuk Anak), sehingga GKI Beringin dapat membuka Tempat Penitipan Anak Kristen.
Bukan sebagai ajang bisnis, tetapi dengan tujuan yang mulia yakni : Anak-anak dari setiap pasutri GKI Beringin, tidak “terlantar” atau kesepian di rumah, atau terpaksa dititipkan pada tempat yang tidak tepat, tetapi justru sejak kecilnya ditangani oleh gereja, mendapat rasa aman-nyaman-gembira, “dihargai”, diletakkan dasar yang baik dan benar dalam hati mereka, diajarkan prinsip-prinsip tentang Allah yang akan memengaruhi hidup mereka — untuk kekekalan !!. Jika Tuhan menghendaki, biarlah dari TPA Kristen di GKI Beringin akan lahir pendeta-pendeta dan aktivis gereja pada masanya. Juga kiranya TPA Kristen di GKI Beringin ini dapat menjadi cikal bakal berdirinya KELOMPOK BERMAIN – TK – SD Krista Mitra , melengkapi SMP Krista Mitra yang telah ada , dan SMA Krista Mitra yang pada tahun ini (15 Mei 2014) berusia 22 tahun.
APA PERBEDAAN KELOMPOK BERMAIN (Play Grop)- TAMAN KANAK-KANAK dengan TEMPAT PENITIPAN ANAK (Day Care) ???
Kegiatannya memang mirip, tetapi secara gampangnya dapat dikatakan : Kelompok Bermain / Playgroup itu seperti sekolah, jadi ada jamnya yang tetap, dan biasanya cuma sebentar, karena daya konsentrasi Anak masih rendah sekali. Kalau Tempat Penitipan Anak, orangtua bisa mengantar Anaknya pagi hari dan baru dijemput sore hari. Selain belajar dan bermain, di TPA juga Anak akan tidur siang, diurus keperluan-keperluannya seperti minum susu, makan, dsb.
Definisi dan penggambaran sederhananya : Kelompok Bermain/ Playgroup adalah salah satu lembaga pendidikan untuk Anak prasekolah (usia 3-6 tahun) yang bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pendidikan kepada Anak agar siap memasuki pendidikan Sekolah Dasar, melalui kegiatan bermain.
Program bermainnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa, kognitif, motorik, sosial-emosional secara terpadu. Playgroup dilaksanakan minimal 2 jam/ hari. Biasanya untuk anak usia 3 tahun, selama seminggu hanya masuk 3 hari saja. Contoh kegiatan dalam 2 jam di Playgroup :
- Jurnal pagi
- Berdoa
- free play, music and movement : bermain di dalam kelas untuk pengembangan bahasa/kognitif/ sosial-emosi
- Snack time
- Istirahat
- Refleksi
- Pulang
Sementara Tempat Penitipan Anak (TPA) adalah salah satu program yang diperuntukkan bagi Anak usia 3 bulan – 6 tahun (usia biasanya fleksibel tergantung kebutuhan, diasumsikan mulai 3 bulan kerena cuti hamil di kantor biasanya selama 3 bulan) yang lebih menitikberatkan pada pengasuhan dan perawatan. Tetapi beberapa TPA memang juga memberikan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan usia Anak. Waktu penyelenggaraannya full day. Anak bisa dititipkan sejak pkl.7.00-17.00 WIB.
Contoh kegiatan yang dilakukan di TPA :
- Kedatangan
- Sarapan, (kalau belum mandi, bisa mandi dulu)
- Berdoa
- free play, music and movement, kegiatan bermain untuk pengembangan kognitif/sosial/bahasa/emosi…
- Makan siang
- Tidur siang
- free play sore
- Bersih-bersih
- Snack sore
- Mandi sore
TPA biasanya bekerjasama dengan Dokter dan Psikolog untuk memantau tumbuh kembang Anak. Perilaku yang baik juga diajarkan melalui kegiatan makan bersama dan berdoa bersama.
TPA KRISTEN YANG IDEAL : Harus dapat Menjadi Rumah Kedua bagi Anak (Second Home). Bukan hanya sekedar menjaga dan menyediakan makan buat Anak tetapi juga memberikan fasilitas bermain, belajar dan berinteraksi yang bermanfaat untuk perkembangan Anak, serta mengasah ketrampilan Anak. Terutama “RAMAH ANAK ” Pengasuh- Kurikulumnya tepat untuk usia Anak, baik dan sesuai dengan Firman Tuhan (norma Kristiani), Gedung dan fasilitas aman untuk Anak (termasuk Wastafel, WC-nya) , TPA dilengkapi kamera CCTV, …
Lokasi. Sebaiknya tidak terlalu dekat dengan jalan raya, dan terletak di lantai dasar.
Arena bermain. Cukup nyaman dan tidak sempit, merangsang kreativitas anak dan fun, aman dan dilengkapi perangkat pengaman, dan tentu saja harus bersih! Juga memiliki bentuk permainan kreatif untuk balita yang dapat membuat Anak gembira, merangsang kemampuan motorik halus, motorik kasar, kemampuan emosional, kemampuan bersosialisasi, berbicara, dan daya pikir.
Pengasuh. Rasio jumlah Pengasuh yang bertugas dengan jumlah Anak yang barada di Tempat Penitipan setiap harinya, harus penuhi standar. Pastikan pula para Pengasuh adalah orang-orang yang terlatih menghadapi bayi dan batita (Anak-anak BALITA) serta memiliki sensitifitas pada kebutuhan Anak. Merawat Anak tidak bisa disama-ratakan, karena setiap Anak memiliki karakter yang berbeda-beda.
Pakar. Pastikan tersedia Dokter Anak yang siaga selama jam buka, atau paling tidak’ ada Klinik atau Rumah Sakit yang berjarak sangat dekat dengan lokasi TPA. Lebih baik lagi apabila TPA dilengkapi dengan Psikolog yang dapat membantu setiap saat, terutama ketika menghadapi masalah dengan emosi balita.
Kurikulum. adalah salah satu fitur penting, minimal harus mencakup hal berikut:
- Memiliki program yang mendukung pengembangan pemahaman dan kemampuan Anak untuk membuat prediksi.
- Silabus yang akan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah mereka.
- Ada program yang mengembangkan keterampilan Anak belajar bagaimana mengekspresikan dirinya melalui bahasa. Meningkatkan bahasa mereka menjadi produktif dan reseptif.
- Harus memiliki bagian dalam kurikulum yang mengembangkan manajemen diri Anak seperti manajemen perhatian, atau ketekunan.
- Membantu mempersiapkan diri Anak dengan optimum untuk menghadapi jenjang pendidikan berikutnya serta dalam kehidupannya kelak.
Memiliki Ketentuan yang harus dipenuhi. Sebagai Contoh ketentuan-ketentuan yang dimaksud : PENITIPAN ANAK PAGI SAMPAI SORE:
- SPP : misalnya Rp. 250,000 setiap bulan
- Usia Anak minimal 3 bulan ke atas atau berdasarkan kesiapan Tenaga Pelaksana.
- Makanan & susu dari orang tua ( bawa dari rumah ).
- Makan dan minum bisa dari TPA dengan tambahan SPP : Rp.250,000 (atau sesuai usia Anak).
- Pakaian kotor dibawa pulang.
- Waktu penitipan dimulai dari jam 7.00 sampai jam 17.00 WIB.
- Pembayaran SPP diawal masuk.
- Bila sakit, obat dan biaya perawatan dari orang tua.
- Terima Anak dengan Sistem harian (biasanya terjadi menjelang dan setelah lebaran atau kala liburan sekolah), tetapi dengan biaya Penitipan yang berbeda.
IMPIAN GKI BERINGIN : MEMBUKA TEMPAT PENITIPAN ANAK KRISTEN yang “PLUS –PLUS”
- Anak mampu cepat berkomunikasi – bersosialisasi – berpikir & berkehendak secara Kristiani.
- Terbentuk kebiasaan Kristiani dalam diri Anak, sejak dini.
- Ditemukan dan dipertajam bakat /talentanya sejak dini, dan diarahkan untuk “kemuliaan Tuhan” pelayanan Gerejawi, kemanusiaan/sosial. Disediakan Therapy Music untuk setiap Anak.
- Ditingkatkan sistem imun jasmani dan rohani –nya.
- Orangtua dapat ikut terlibat mendidik anaknya di sela-sela jam kerja, minimal dapat mengontrol perkembangan anak-anaknya setiap hari lewat Daily Communication Book atau melalui sarana modern lainnya. Ada jam berdoa yang sama pada malam hari antara Pengasuh/Rohaniwan dengan orangtua Anak.
- Contoh Kegiatan yang dilakukan :
Kegiatan Bayi
- Begitu datang bayi, sebelum dititipkan, akan ‘berdoa bersama’ : Pengasuh dan Orangtua.
- Bayi diukur suhu tubuhnya
- Dilanjutkan dengan mandi pagi sambil di pijat (baby massage)
- Bayi kemudian mandi matahari sekitar 15 menit
- Sesudahnya, bayi akan diberi makan sesuai usianya atau susu jika masih berusia di bawah 6 bulan sambil diberikan terapi musik berupa musik-musik instrumental Kristen.
- Biasanya bayi-bayi ini akan tertidur sekitar 1 jam
- Sesudah bangun, diajak bermain hingga saatnya makan siang atau minum susu kembali.
- Jadwal selanjutnya bayi akan diajarkan berdoa, bernyanyi dan dilanjutkan dengan tidur kembali.
- Setelah bangun saatnya bayi-bayi ini bebas beraktivitas atau bermain dan dilanjutkan dengan cemilan berupa jus buah atau susu kembali.
- Selesai itu, bayi-bayi akan dimandikan, lalu melihat gambar/warna atau mendengar cerita Alkitab, bermain dan diberikan susu kembali, sambil bayi menunggu orangtuanya menjemput.
- Berdoa bersama Pengasuh dan Orangtua, lalu salam pulang.
Kegiatan Balita
- Saat tiba balita, akan ‘berdoa bersama’ : Pengasuh dan Orangtuanya.
- Diukur suhu tubuhnya, mandi jika belum sempat di rumah, atau bermain bebas sebentar.
- Lalu tiba saatnya sarapan sehat.
- Dilanjutkan dengan circle time yang berisi nyanyi, musik dan gerakan-gerakan, jalan-jalan di lokasi ataupun secara periodik keluar lokasi.. (bermain / ibadah padang).
- Kemudian Anak-anak ini mulai belajar seperti menulis, mengenal bentuk, warna dan huruf, menggambar, menyanyi, mendengar cerita Alkitab dan aktivitas memperdalam pemahaman cerita Alkitab. Atau bagi yang berbakat disediakan kelas kapita selekta (berlatih alat musik, menari, belajar dokter-dokteran, merawat bayi, mengemudi mobil, pesawat, masak-masakan, dengan kostum guru/pendeta dilatih bercerita/mengajar,dll)
- Selanjutnya saatnya pemberian susu dan bermain di dalam ruangan hingga waktunya Anak-anak untuk makan siang. Cuci tangan, berdoa, penjelasan singkat tentang makanan hari itu, makan, membersihkan meja makan.
- Selesai makan, maka Anak-anak ini diajarkan untuk gosok gigi serta toilet training dan dilanjutkan dengan story telling di tempat tidurnya hingga Anak-anak ini tertidur siang sambil ditemani musik-musik instrument rohani Kristen.
- Selesai tidur siang, Anak-anak diberikan camilan sore yang dilanjutkan dengan proses belajar kembali.
- Anak-anak bebas bermain dan beraktivitas baik di dalam maupun di luar ruangan yang dilanjutkan dengan mandi sore.
- Selesai mandi, waktunya minum susu kembali atau jus buah
- Sambil bermain kembali si Anak menunggu orangtuanya menjemput.
- Berdoa bersama Pengasuh dan Orangtua, lalu salam pulang.
Semoga impian ini terwujud, kita percaya Usia dini adalah usia emas untuk seseorang, artinya jika pada usia dini seseorang mendapatkan pendidikan yang tepat, maka dia akan mendapatkan kesiapan belajar yang lebih baik yang merupakan salah satu kunci utama untuk kesuksesan belajar di jenjang selanjutnya. Kita juga percaya, seseorang yang dididik sejak masa mudanya maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu. (Amsal 22:6).
Sekiranya Tuhan berkenan, biarlah kita juga dapat membuka TPA Kristen bagi Anak berkebutuhan khusus, pada waktunya. SOLI DEO GLORIA..